Memenuhi janji , pagi ini saya sharing soal jebakan #fesbuk yang menimpa beberapa orang terduga teroris cc
@MustofaNahra. Kemarin ibu terduga David dan Herman serta saudara kembar Sunarto bernama Sunandi protes Densus .Tiga orang itu tak pernah keluar kota , tak neko-neko, dan aktif sebagai takmir masjid kampung masing-masing . Rupanya, link-nya ada di seorang bernama Basir. Mereka kenalan di #fesbuk. Sosoknya Basir ini biasa saja, rambut cepak, badan agak pendek, kulit agak hitam . Dua hari sebelum 3 org ini ditangkap Densus, Basir datang dan menginap di rumah David
Basir ikut ditangkap Densus, tapi tak diumumkan . Apa Polri salah hitung ? atau memang itu Densusmenyusup ? atau pihak ke 3 ? Akun Sunarto di #fesbuk bernama “Wajib Bermanhaj Salaf “ silahkan dilihat masih bisa dibuka. Selain akun itu, diduga pemilik 4 akun lain juga ikut ditangkap , akun itu diduga sudah tak steril lagi . Situs VOA islam juga sudah menurunkan beritanya di link #fesbuk ini >>
http://t.co/DlstZumI Jika Basir memang agen/ intel Densus , bagaimana logika operasi #fesbuk ini ? Sebuah penjelasan dari instruktur CIA Daniel S Gressang bisa bantu memahami alur ops #fesbuk ini.
Judul artikelnya Intelligence and the IT Challenge . Tantangan intel memanfaatkan IT .Daniel berpendapat operasi intelijen bisa lebih mudah dengan memanfaatkan IT .Era IT,data intelijen dari sumber terbuka banyak sekali, akibatnya overload, mana yg data sampah,mana yg data bagus . Tesis Daniel, justru dg IT, kebutuhan user bisa cepat disediakan, jarak antara produk intel dg pengguna diperpendek . Hanya saja perlu dibuat katagori sangat spesifik, sehingga analis intelijen tak bingung dan kebanjiran data Termasuk menggunakan #fesbuk, bisa didayagunakan utk operasi intelijen dg sasaran tertentu. Daniel mengistilahkannya sebagai IT mines atau ranjau-ranjau IT . Di AS, penyadapan juga menggunakan teknik ranjau, jadi analis FBI hanya pertajam ke telpon2 tertentu.
Ranjaunya misalnya dlm nama : Setiap nama Muhammad atau Ayman disebut, perekam akan menyala . Lalu ranjau dalam aksen : setiap ada aksen/logat asing Arab- Timujr Tengah, perekam akan menyala . Lalu dalam pilihan kata-kata : misal tiap ada kata jihad, bomb, mujahidin, dll, perekam akan menyala . Dg begitu, penyadapan akan lebih efektif dan tdk menyia-nyiakan waktu analis untuk bekerja
Dalam operasi Basir hasmi ini, #fesbuk digunakan sebagai ranjau utk menjaring pemuda2 yang ghirah Islam-nya kuat. Mereka yg cemas dg kondisi umat, yang ingin untuk membuat perubahan, terjebak dg bahas-bahasa “jihad” yg disiapkan . Jebakan ini mungkin maksudnya utk me-Nol-kan niat , namun salah sasaran karena “teroris” yang asli seharusnya tdk #fesbuk an . Mungkin logika Dalang hasmi #fesbuk ini : menjaring sebanyak2nya pemuda yang semangat ber-Islam, dimanfaatkan utk tujuan tertentu. Sy tahu ada banyak akun di Indonesia bahkan ribuan yg isi #fesbuk nya hujat densus, pro osama, dan pro al qaeda
Dari ribuan itu, kita tak pernah tahu pasti apa itu akun asli atau akun ranjau #fesbuk yg disiapkan pihak2 tertentu jebk pmuda Islam. Komunikasi hal-hal sensitif idealnya tidak melalui #fesbuk . kemampuan cybercrime Polri sgt bisa membongkar password anda. Anak-anak cybercrime dilatih Australi dg biaya australi.
Maka menyusupkan agen menjadi seolah-olah “mujahidin #fesbuk gampang sekali . Nggak perlu CIA, Bareskrim lantai 4 sdh bisa. Tapi, memang bisa saja ini operasi pihak ke TIGA. Pihak lain yg ingin melanggengkan drama erorisme di Indonesia .
Jadi densus/Polri diadu domba dg umat Islam, dibuat skenario sepanjang-panjangnya agar masalah ini nggak selesai . Pihak ke 3 siapa ? tentu yg diuntungkan kepentingannya jika umat Islam Indonesia terpecah belah, dan isu terorisme ada terus . Untuk sementara, saran saya utk para aktivis, #fesbuk gunakan seperlunya saja. Buat upload foto makan durian misalnya. Kalau untuk jualan panah, info latihan, info halaqoh, info jualan buku berjudul sensitif, dsb, ya dihindari dulu.
Ada hal-hal yg harus tetap amniyah, harus tetap rahasia. Jangan semuanya diumbar2 di #fesbuk . Sekali klik data sdh di Langley sana. Tapi apakah Al Qaeda menghindari teknologi ? Tidak, mereka pun memperdalam jihad online. Kata sandi irhaby007 pernah menggemparkan dunia, karena susah diretass oleh NSA sekalipun Al Qaeda menggunakan program Al Asrar al Mujahidin utk berkomunikasi. Skrg kayaknya udah ver 4.0 ya ? Itu semacam program enkripsi berlapis utk mengirim pesan. Enkripsi dalam enkripsi
Lalu apakah 3 orang tadi bisa dihukum hanya karena #fesbuk nya menghujat-hujat densus ? tentu kalau pasalnya pakai ITE bisa saja . Tapi, kalau pakai UU Terorisme, harus jelas pasal berapa yg dilanggar ? Jika tidak, lepaskan dan rehabilitasi nama baik. Selama ini terduga yg salah tangkap selalu tak direhabilitasi, padahal namanya udah hancur di mata warga . Ada wahono di lampung yg batal nikah, dokter gigi di Lombok, tukang jaga counter hp di sukabumi, dll
Bahkan kata TPM, tersangka2 pun tak bisa bebas memilih pengacara. Mereka harus pakai Asludin Hatjani, pengacara dari densus. TPM selama ini selalu dihubungi di awal2 perkara, begitu proses berjalan, hak kuasa dicabut, ada pengakuan tsk ditekan Kita tunggu Sabtu , 7 x24 jam, apakah 3 orang ini akan dilepas atau tidak. Ibu dan saudara kembarnya menangis terus.Ini foto saudara kembar dan ibu terduga teroris yg kemarin protes Densus